Cara Mengatasi Sakit Mata

Siapa sih yang nggak pernah sakit mata? Kayanya nggak ada deh, hampir setiap orang pasti pernah mengalami sakit mata. Penyakit yang satu ini memang tidak pandang bulu, mulai dari anak kecil hingga orang tua bisa terjangkit penyakit yang satu ini.
Penyebab utama terjadinya sakit mata adalah serangan virus yang terkadang disertai dengan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi. Akibatnya mata menjadi merah, perih, dan bengkak. Bahkan tidak jarang pula saat bangun tidur si penderita merasa sulit untuk membuka matanya karena bertumpuknya kotoran di sekitar mata. Jika kondisi seperti ini terus terjadi, akan mengakibatkan dampak yang sangat serius bila tidak segera ditangani.

Karena penyebab utama penyakit ini disebabkan oleh virus, maka penyakit mata relatif sangat mudah untuk di tularkan. Banyak kasus dimana salah seorang keluarga terkena penyakit mata, dalam waktu yang tidak terlalu lama anggota keluarga yang lainnya tertular juga.
Media penularan penyakit mata bisa saja karena adanya kontak langsung dengan si penderita, seperti memakai barang-barang milik penderita, bersalaman, atau hal-hal lainnya. Karena itu untuk seseorang yang sedang menderita penyakit ini oleh dokter biasanya diharuskan untuk istirahat total dan tidak diperkenankan melakukan aktivitas apa-apa selama beberapa hari.
Untuk pengobatan jika seseorang terkena sakit mata haruslah disesuaikan dengan kondisi tubuh dan seberapa parah penyakit tersebut. Dokter biasanya akan memberikan obat berupa obat tetes mata atau salep yang dioleskan kepada bagian luar mata. Terkadang dokter juga memberikan resep antibiotik untuk membunuh kuman yang menyebabkan infeksi. Perlu diingat agar penggunaan obat tidak boleh sembarangan dan harus sesuai dengan resep dokter.
Nah, dariapada mengobati lebih baik mencegah bukan! Ikuti tips berikut ini untuk mengatasi sakit mata :
“Virus penyakit ini biasanya ada di tempat-tempat yang kumuh, seperti percikan air banjir. Hindari memegang dan mengucek mata jika terasa gatal. Dan hindari juga kontak langsung dengan si penderita.”

0 komentar:

Posting Komentar

Entri Populer